LOMBA SISWA BERPRESTASI

 

Lomba Siswa Berprestasi

Meningkatkan Kompetensi Berbasis Produk 

Nama Siswa

: Ballaauranie Ethelind Khanzasjam

Kelas 

: V (Lima)

Judul Karya Tulis

: Kue Nagasari Bunga 

 

 

A. JUDUL : KUE NAGASARI BUNGA

B. LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki keanekaragaman makanan tradisional, dalam kehidupan sehari – hari makanan menjdai kebutuhan primer bagi manusia. Makanan pun bisa menjadi media untuk menyampaikan ucapan terimakasih, ritual upacara, juga dapat mencirikan suatu daerah. Indonesia memiliki berbagai jenis masakan, minuman, kudapan dari berbagai pulau nusantara. Makanan khas daerah merupakan aset wisata bagi suatu daerah dan mempunyai peranan penting sebagai daya tarik wisatawan dan kekayaan bangsa di bidang kuliner.

Jawa salah satu contoh pulau yang memiliki keanekaragaman makanan tradisional yang cukup varian. Dengan rasa, bentuk dan nama yang unik dapat menjadikan makanan tersebut sebagai ciri khas dari suatu daerah. Salah satu makanan tradisional dari Jawa adalah Kue Nagasari atau Kue Nogosari (sebutan dalam bahasa Jawa). Kue Nagasari merupakan jenis kue basah tradisional yang sangat populer dan selalu diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi dalam masyarakat Jawa.

Umumnya, kue nagasari ini akan selalu ada saat hari besar menurut tanggalan orang Jawa. Kenduri merupakan salah satu acara yang selalu menyuguhkan kue yang satu ini. Menurut KBBI, Kenduri merupakan suatu perjamuan makan, meminta berkah, dan untuk memperingati suatu peristiwa. Bisa disebut juga sebagai tradisi Selamatan.

Namun seiring berkembangnya zaman, kue nagasari yang menjadi menu wajib jajan pasar hampir sulit ditemui. Tak banyak anak – anak era millinneals mengenal makanan tradisional ini. Bila diberi pilihan dalam memilih menu makan antara makanan tradisional atau makanan junk food seperti misalnya pizza mereka cenderung memilih pizza yang dirasa memiliki rasa yang enak, menarik dan menjadi menu makan yang trend untuk kalangan anak muda . Padahal banyak orang mengetahui bahwa makanan junk food  seperti pizza jika dikonsumsi berlebihan juga tidak baik untuk pencernaan. Terlebih jika dikonsumsi oleh anak – anak yang masih perlu membutuhkan asupan makan bernutrisi dan higenis.

Melalui observasi tersebut di kesempatan kali pertama ini, makanan tradisional kue nagasari akan dibangkitkan lagi dengan penyajian unik dan rasa yang tidak meninggalkan keoriginalitasnya dari nagasari tersebut. Umumnya kue ini biasa dibalut dengan daun pisang lalu dikukus. Namun dengan mengikuti zaman serba modern dan ketertarikan anak – anak dalam mengkonsumsi makanan cenderung berwarna menarik dan penyajian yang unik, maka kue nagasari ini akan diciptakan dengan inovasi yang tentunya dapat menambah rasa ketertarikan anak – anak untuk menyukai makanan tradisional yang akan terus dilestarikan.

C. KARYA INOVASI YANG DIHASILKAN

Umumnya kue nagasari yang dikomsumsi oleh orang tua ini dikemas dengan daun pisang serta penyajian kue berbentuk kotak dan sering ditemui di acara yang dihadiri kebanyakan adalah orang dewasa. Dengan latar belakang permasalahan yang dibuat berdasarkan observasi, maka karya inovasi makanan tradisional kue nagasari ini akan diciptakan kembali dengan penyajian yang berbeda, namun tetap menjaga rasa originalitas dari nagasari tersebut. Berbahan dasar tepung, adonan kue ini dapat diolah menjadi kue tradisonal nagasari yang diisi dengan pisang dan dicetak seperti bunga serta dibungkus menarik sebagai daya tarik produk yang dapat dijual.

DDAMPAK KARYA TULIS YANG DIHASILKAN

Menciptakan sebuah karya inovasi tentu akan menghasilkan sebuah dampak yang dapat dirasakan. Terlebih jika dampak tersebut dapat memberikan nilai positif bagi semua kalangan masyarakat. Baik dari segi konsumen ataupun produsen, dimulai dari kalangan generasi muda dapat mengetahui rasa makanan nusantara Indonesia serta dapat mencoba berenterpreuner sejak dini dengan modal yang tidak terlalu besar dan menambah value  tersendiri bagi generasi muda melestarikan makanan tradisional nusantara Indonesia.

E. PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan :

 

  1. Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa saat ini yang dihadapkan pada berbagai tantangan globalisasi.
  2. Peningkatan kompetensi peserta didik tidak hanya bergerak di jalur pedagogik, namun ketrampilan dan kreativitas peserta didik juga harus dikembangkan dan diaplikasikan dengan action / tindakan secara sadar sehingga keselarasan teori dan praktek dapat terwujud sebagai bekal anak – anak millinneals menghadapi era globalisasi.
  3. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab peserta didik pada masa yang akan datang akan semakin kompleks, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.